Wednesday, November 23, 2011

penjahit apakah penjahat?

Kemarin saya buru-buru pulang dari kantor menuju Rawamangun, untuk bertemu penjahit baju. Memang sudah janjian dari 10 hari yang lalu untuk fitting pada hari Selasa kemarin. 
Siang harinya, saya coba telepon bapak penjahit, tetapi beberapa nomornya tidak dapat dihubungi. Entah diluar jangkauan, tidak aktif, atau tidak tersambungkan, intinya susah sekali menghubungi bapak tersebut. Sore harinya saya SMS, sambil berharap pesan yang saya kirimkan terbaca, dan akan dibalas oleh dia.


Akhirnya dibalas juga pada waktu saya sudah on the way kesana. Karena saya pikir, yaudahlah, mungkin kalau kesana bisa bicara langsung dengan bapak penjahit. Tapi balasan yang saya terima tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan. Bapak tersebut bilang bahwa hasil jaitan nya belum selesai. Oh, kesal sekali rasanya, kok belum selesai, kan janjinya 10 hari, itu pun dia yang bilang. Saya membalas SMSnya dengan bersikeras tetap kesana dan bertemu langsung. Untungnya ada teman bersama saya menemani sampai ke tempat tujuan. 


Perjalanan lebih dari 1 jam itu kami lewati, dan tiba di toko bapak penjahit. Sesampainya disana, kami diterima oleh anak buahnya, dan dia berkata bapak baru saja pergi berobat, 1 jam lagi akan kembali. Mendengar itu saya mengajak teman saya untuk makan malam bersama sambil menunggu bapak penjahit. Seselesainya kami makan, kami langsung kembali ke toko untuk bertemu bapak penjahit, tapi apa yang kami lihat, toko sudah ditutup. Oh tidak! Padahal tadi kami janjian untuk bertemu dan dia mau menunggu kami, tapi? Saat itu saya tidak dapat berkata-kata lagi, speechless, clueless. 


Kok susah sekali rasanya untuk ketemu bapak penjahit ini?



1 comment:

  1. Sabar sobat, tetap sabar. Mungkin ada pelajaran di balik kejadian itu. Bahwa memang banyak orang yang tidak menepati janji. Dan itu sangat menyakitkan bagi kita, apabila kita diperlakukan seperti itu. salam semangat!

    ReplyDelete